Daritadi.Com METRO – Penggunaan anggaran yang diduga tidak tepat sasaran oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Metro menyebabkan kerusakan sejumlah infrastruktur seperti jalan tak tertangani dengan maksimal hingga banjir yang kerap melanda sejumlah wilayah di Metro.
Sejumlah pengurus utama Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan Partai Golongan Karya (Golkar) di Kota Metro menggelar pertemuan terbatas untuk membahas hal tersebut.
Di kutib dari Kupastuntas.co, pertemuan tersebut berlangsung di cafe Sini-sini Kopitiam, Jalan Way Pungubuan, Kelurahan Yosorejo, Kecamatan Metro Timur pada pukul 19.30 WIB hingga pukul 22.00 WIB, Jum’at (19/4/2024) kemarin.
Pertemuan itu dihadiri oleh Ketua DPC PDI Perjuangan, Anna Morinda beserta pengurus partainya dan juga Fraksi DPRD. Lalu Ketua DPD II Partai Golkar, Subhan yang juga didampingi pengurus dan fraksinya.
Saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Metro membenarkan informasi pertemuan tersebut. Ia mengaku pertemuan itu membahas sejumlah hal khususnya terkait dengan pembangunan yang tidak berjalan maksimal di Metro.
“Iya benar, pertemuan semalam itu hanya mengenang masa lalu sambil menikmati kopi. PDI Perjuangan dan Golkar berdiskusi mengenai Metro secara umum termasuk maraknya infrastruktur jalan yang rusak di Metro yang diduga akibat dari penggunaan anggaran yang tidak tepat sasaran,” kata Anna, Sabtu (20/4/2024).
Ketika ditanya apakah pertemuan tersebut juga membahas koalisi menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Metro, Anna mengaku hanya sebatas diskusi ringan.
“Obrolannya tidak berat-berat kok, ngobrol santai dengan abang-abang yang mana lebih tepatnya reunian lah. Apalagi kan kemarin habis Paripurna LPJ, ya kita berdiskusi menyikapi kondisi Metro saat ini,’ ujarnya.
Mantan Ketua DPRD Kota Metro tersebut mengungkapkan bahwa dalam diskusi antar pimpinan partai pemenang di Metro itu berfokus pada harapan pembangunan yang lebih baik kedepannya.
“Jadi diskusi tadi malam itu adalah penyelarasan pemikiran-pemikiran PDI Perjuangan dan Golkar untuk Metro kedepannya dan saling memberikan insight. Yang jelas kalo sama-sama kan jadi lebih mudah dan insyaallah kita mampu memperbaiki Metro kedepan dengan kebijakan -kebijakan dan pendekatan-pendekatan strategik,” jelasnya.
Anna Morinda juga mengaku bahwa hasil pertemuan tersebut akan ditindaklanjuti oleh fraksi di DPRD. Selain itu, soal jalanan yang rusak serta dugaan penggunaan anggaran tidak tepat sasaran dapat segera teratasi.
“Tentunya pertemuan semalam akan kita tindaklanjuti dengan harapan fraksi-fraksi dapat memberikan masukan kepada Kepala Daerah sehingga pencapaian kinerja bisa selaras dengan fakta-fakta dilapangan,” bebernya.
“Ini sifatnya masukan untuk pemerintah, semoga tidak di baperin sebagai kritik yang menjelekkan pemerintah. Kita lihat bersama fakta seperti apa kondisi jalanan hingga ke jalan lingkungan, persoalan sampah dan penggunaan anggaran yang diduga tidak tepat sasaran,” sambungnya.
Ketua DPC PDI Perjuangan itu berharap sinergitas kedua Parpol tua di Metro itu dapat memotivasi masyarakat untuk bersama membangun Metro yang lebih baik.
“Bagaimana pun baik PDI Perjuangan maupun Golkar merupakan partai yang sudah menjadi bagian dari sejarah Kota Metro. Mudah-mudahan sinergitas para pemimpin partai ini dapat memberikan motivasi untuk warga Kota yang ingin Kotanya maju, tidak apatis dan tetap semangat untuk bersama membangun kota kita,” paparnya.
“Pertemuan semalam yang diawali dengan diskusi dan kami sudahi dengan janji. Kali ini PDI Perjuangan yang mengajak Golkar ngopi, berikutnya Golkar yang mengundang PDI Perjuangan,” pungkasnya.
Hal senada diungkapkan Ketua DPD II Partai Golkar, Subhan. Partai Golkar menyoroti persoalan banjir yang kerap melanda Kota Metro setiap kali musim penghujan. Ia meminta Pemkot Metro dapat bergerak mengatasi persoalan-persoalan tersebut.
“Kami melihat penanganan banjir di Metro ini belum berjalan maksimal, Pemkot perlu melakukan antisipasi sejak dini, karena saat ini sudah memasuki musim penghujan. Masalah banjir ini jangan dibiarkan, karena ini berdampak besar terhadap masyarakat,” paparnya.
“Seperti contohnya di Yosorejo, Iringmulyo, Yosodadi dan sejumlah kelurahan lainnya yang sering kebanjiran. Kemudian di Hadimulyo Barat dan Timur, Kecamatan Metro Pusat, lalu di Margorejo Metro Selatan. Kemudian Mulyojati, Ganjar Agung didaerah pasar burung dan Ganjar Asri. Terakhir di Metro Utara,” tambahnya.
Selain itu, Subhan juga meminta Pemkot serius menangani persoalan sampah yang kerap bermunculan di Kota Metro. Ketua DPD II Partai Golkar Metro tersebut menilai permasalahan sampah menjadi PR yang harus segera diatasi.
“Kemudian soal sampah, manfaatkan TPAS Karangrejo itu dengan baik karena sampah-sampah nya sudah sampai ke jalan. Selain itu, tolong sampah-sampah yang menumpuk di pinggir jalan utama itu diangkut. Pemkot harus bertindak tegas untuk menangani persoalan ini,” tandasnya. (tim/rilis)