Daritadi.Com Metro — Sejumlah warga masyarakat kota Metro meminta kepada pihak kepolisian dan instansi terkait untuk menindak tegas oknum agen dan pangkalan gas LPG di Bumi Sai Wawai setempat.
Hal ini menyusul menghilangnya peredaran gas LPG 3 kg di tengah masyarakat. Jika pun ada harganya jauh melebihi Harga Eceran Tertinggi (HET) per tabung.
“Ini semua akibat oknum agen dan pangkalan nakal menjual harga kepada pengecer dengan harga diluar HET yang ditentukan. Akibatnya para pedagang dan pengecer menjual kembali dengan diatas harga HET serta yang lebih fantastis mwncapai Rp 24 hingga tembus 28 ribu,” ujar Hendra warga Hadimulyo Barat, Kota Metro kepada Awak Media, Senin (08/04/2024).
Para oknum agen dan pangkalan menjual kepada pengecer dengan harga Rp 20 ribu/tabung. Sedangkan sisa dari kuota yang telah ditentukan di ecer sendiri oleh oknum agen dan pangkalan dengan menggunakan mobil pickup pribadi untuk dijual kepada rumah makan, kios dan warung-warung.
“Kalau sesuai aturan yang sesungguhnya masyarakat yang berhak dan didata KTP-nya yang wajib mendapatkan dengan harga HET Rp18 ribu. Tapi kenyataannya oleh oknum agen dan pangkalan dikatakan stok kosong dan pasokan dinyatakan habis alias tidak dikirim oleh gudang SPBE. Baru ada nanti setelah lebaran,” terang Hendra.
Hendra menduga ditengah menjelang lebaran hari raya oknum agen dan pangkalan ini memanfaatkan situasi dengan menjual barang diluar ketentuan dan peraturan yang berlaku. Jelas ini telah melakukan tindakan perbuatan melawan hukum dengan merugikan kepentingan umum dan masyarakat.
“Dengan kondisi ini seharusnya pihak kepolisian dan instansi terkait lebih peka. Ada informasi harga melebihi HET segera tindaklanjuti dan gelar operasi. Kalau perlu proses hukum dan cabut izin operasionalnya, agar ada efek jera,” sarannya.
“Maka dari itu pihak terkait terutama kepolisian harusnya sudah menangkap oknum-oknum agen dan pangkalan nakal agar mereka kapok tidak melakukan tindakan ilegal perbuatan melawan hukum,”tandasnya.(Tim)
