Beranda Berita Kurang dari tiga Jam Operasi Pasar Disdag ludes

Kurang dari tiga Jam Operasi Pasar Disdag ludes

49
0

Daritadi.Com Metro Lampung — Guna menstabilkan harga sembako khususnya harga cabai di pasar tradisional, Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Metro menggelar Operasi Pasar (OP) dan kurang waktu dua sampai tiga jam, sembako habis terjual di Halaman Dinas Mall Pelayanan Publik Kota Metro.

“Ya, Alhamdulillah, dalam waktu dua sampai tiga jam, barang yang dijual habis, artinya warga sangat antusias sekali membeli sembako karena harga yang kami berikan selisih dari mulai dari Rp 2.000 sampai Rp 20.000,” ucap Kepala (Disdag) Kota Metro, Elmanani, saat dihubungin Via Telepon, Selasa, 5/12/2023.

“Pemkot mengadakan (OP) supaya semua harga bisa stabil serta terjangkau bagi masyarakat,”tambahnya.

Elmanani juga menyampaikan, dalam kegiatan Operasi Pasar (OP), Pemkot juga menggandeng beberapa distributor dan para agen diKota Metro.

“Iya, tentunya kami akan selalu menggandeng para agen dan distributor yang ada di Bumi Sai Wawai,”imbuhnya.

Kemudian, menurut Elmanani, untuk harga cabai saat ini tidak bisa diprediksi dan setiap jam harganya selalu berubah.

“Karena stoknya masih langka dan dampak Elnino mengakibatkan para petani cabai gagal panen,”jelasnya lagi.

Ia menambahkan, untuk harga cabai merah keriting tertinggi dipasar tradisional Kota Metro mencapai Rp 85 rb/kg dan saat ini harga cabai tembus Rp 80rb/kg.

“Hari ini Disdag menjual Rp 32.000 rb/ setengah kg, besok kita tidak tahu. Artinya masyarakat tidak perlu panic buying tetapi harus menyesuaikan dengan kebutuhan,”tegasnya.

Selain jenis cabai, lanjutnya, dalam OP masih ada juga bahan yang lain seperti telur ayam Rp 21.500/kg, bawang merah Rp 23.000/kg bawang putih Rp 30.000/kg minyak Rp 10.000/ bungkus, gula pasir Rp 10.000/kg.

Kemudian, cabai rawit Rp 16.000/kg, Tepung Rp 6.000/bungkus, Susu Rp 11.000/kaleng dan aci tani Rp 6.500/bungkus.

Ia juga mengingatkan kembali kepada pedagang agar tidak memanfaatkan situasi dengan menjual harga barang kebutuhan pokok melebihi Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah.

“Untuk pengawasan pasar terus kami lakukan guna mengantisipasi aksi penimbunan barang di pasaran oleh oknum pedagang untuk mencari keuntungan tinggi,” tutupnya.(tim)

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini