Daritadi.Com Metro — Proyek pelebaran jalan Cor Beton senilai 200 Juta, di jalan LukmanTanjung, Hadimulyo Barat, Kecamatan Metro Pusat, dinilai merugikan atau menghamburkan anggaran. Masyarakat meminta pihak terkait segera menanganinya.
Pasalnya, pengerjaan cor beton di atas saluran irigasi tersebut menelan biaya sebesar Rp 200 juta pada 2021, dengan panjang 50 meter dan lebar 40 sentimeter, masyarakat kurang merasakan hasil dari pembangunan proyek tersebut bahkan menjadi titik sumber banjir.
“Ya, memang begitu, mas. Akibat pembangunan proyek itu, aliran air yang berada di bawahnya terhambat, karena ada tiang penyangga di tengah saluran irigasi menyebabkan banyak sampah tersangkut,”ucap warga RW 05, Hendra (38) saat diwawancarai, Kamis, 7/3/2024.
“Dan warga RW 04 dan 05 merasa khawatir setiap turun hujan rumahnya selalu menjadi langganan genangan air,”tambah Hendra.
Menurutnya, proyek itu, hanya menghamburkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Metro. Bagaimana tidak, lebarnya irigasi itu berapa sih? Lah ini malah dicor. Lalu dibongkar lagi.
“Pengerjaan proyek itu hanya membuat boros anggaran daerah, serta disinyalir adanya praktik kepentingan oknum,”bebernya.
Kemudian, ia juga menyampaikan, setiap proyek yang dibangun pemerintah selalu ada jasa konsultannya dan dibayar! Pertanyaannya kenapa proyek tersebut masih dilanjutkan?
“Untuk itu pihak aparat penegak hukum (APH) segera menangani permasalahan itu, agar pembangunan di Bumi Sai Wawai lebih bermanfaat lagi di masyarakat,”pintanya.
Sementara itu, dari data dihimpun awak media, pemkot metro membangun proyek pelebaran jalan cor beton dijalan Lukman Tanjung untuk penanganan banjir dengan menggunakan anggaran APBD Kota Metro yang dibebankan atas DPPA tahun anggaran 2021.(red)