Daritadi.Com Metro — Dampak Badai El Nino yang menyebabkan wilayah Asia mengalami peningkatan suhu cuaca dan menyebkan kekeringan di beberapa negara termasuk Indonesia, Pemerintah Kota Metro memetakan beberapa hal untuk merumuskan kebijakan penanganan dampak El Nino. Diketahui dampak El Nino ini diperkirakan BMKG hingga bulan November, dimana penghujan tiba.
Melalui rapat bersama OPD terkait serta jajaran Camat dan Lurah, Walikota Metro dr. Wahdi SIradjuddin,Sp.OG(K) M.H memaparkan, bahwa dari hasil rapat tersebut dapat disimpulkan sebagai berikut; adanya dampak ketersediaan pangan, air dan potensi kebakaran di Kota Metro, dengan jumlah penduduk sekitar 174.000 dan luas lahan pertanian 2984 Ha maka ada 26% lahan pertanian dari luas Kota Metro, atau LP2B sebanyak 1567 Ha, pada luas tanam 2524,5 Ha yang sudah panen 2399 Ha, belum panen 125 Ha dengan potensi kering 60 Ha dan luas tanam puso 9,5 Ha dan produksi padi 14,134 ton per musim panen.
Adapun kebijakan di bidang pangan, antisipasi dampak El Nino ini adalah dengan memberikan bantuan beras dari CBP 10 Kg selama Bulan Agustus sampai dengan Oktober disalurkan kepada 8833 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dari Program Keluarga Harapan (PKH). “Mengenai tanam padi pada prinsipnya tidak terganggu oleh kebutuhan air dari irigasi teknik, hanya terjadi ketidakpatuhan (keterlambatan) petani saat waktu tanam yang ditentukan oleh pemerintah,” kata Wahdi.
Dari hasil rapat ini juga didapatkan data bahwa cadangan pangan pemerintah Kota Metro ada sebanyak 100 ton di Bulog. Kemudian terdapat 71 lokasi lumbung pangan masyarakat sebagai cadangan pangan lokal, dengan rincian sebanyak 41 lumbung beroperasional dengan baik, 10 lumbung dengan operasional sedang dan 19 lumbung belum berjalan berjalan dengan baik.
Pemkot Metro juga melakukan langkah subsidi beras sebanyak 72 ton dengan alokasi yang akan disalurkan kemudian adalah 18 ton, untuk alokasi pupuk subsidi, Pupuk Urea sebanyak 1831 ton dan Pupuk NPK 832 ton, kesiapan alat mesin pertanian pompa air sebanyak 258 buah, sumur bor untuk pertanian 144 unit. Pemkot Metro juga tetap menjaga ketersedian, keterjangkauan, distribusi kebutuhan pokok pangan dengan mengadakan secara rutin penetrasi pasar.
Untuk kebijakan pada ketersediaan air menurut hasil pemetaan Wahdi mengatakan tidak terkendala secara signifikan, dengan adanya 7 sumur bor untuk sumber air minum masyarakat sebanyak 144 unit sumur bor pertanian dengan kondisi 40% baik. Dalam catatan PDAM ada 2400an KK berlangganan PDAM dari 57.000an KK atau berjumlah 4,2%. Pemkot Metro juga menyiagakan armada untuk mengangkut air bersih bantuan pada warga kekeringan, dengan armada yaitu 1 unit mobil tangki PDAM, 3 unit mobil tangki Dinas LH, 3 unit mobil Damkar.
Adanya potensi kebakaran Pemkot Metro juga merumuskan beberapa kebijakan yang harus dilakukan oleh OPD. “Dengan kondisi saat ini, suhu siang hari BMG 38-40 °c dan malam hari 18-36 °c. BPBD bersama instansi terkait harus melakukan mitigasi kebakaran dengan upaya premptif dan preventif serta meminta dinas terkait menjaga 18 embung-embung dari pendangkalan. Kami juga mengimbau masyarakat agar mematikan segera puntung rokok, serta tidak melakukan aktifitas bakar sampah atau melakukan hal-hal yang mudah terbakar,” tandas Wahdi.(Adv)