Daritadi.Com Metro — Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Metro mengimbau masyarakat di kota setempat untuk hati-hati dalam mengonsumsi obat-obatan secara sembarangan tanpa adanya petunjuk atau resep dari dokter.
Pasalnya, obat-obatan jika dikonsumsi secara sembarangan dan berlebihan tanpa adanya petunjuk dokter bisa berbahaya bagi tubuh.
“Narkoba itukan singkatan dari narkotika dan obat atau bahan berbahaya. Jadi selain memberikan edukasi tentang bahaya narkoba kita juga sudah mulai melakukan sosialisasi kepada masyarakat tentang bahaya mengonsumsi obat secara sembarangan,” kata Kepala BNN Metro, Moh. Syabli Nur saat diwawancarai diruang kerjanya, Senin,27/3/2023.
Ia menjelaskan, masyarakat harus mengetahui kode warna obat-obatan yang dijual di apotik, maupun di toko obat. Kode warna yang terdapat dalam kemasan obat yaitu hijau, biru dan merah.
Dimana, kode ini memiliki arti yaitu warna hijau bebas dikonsumsi, warna biru bebas dan terbatas sesuai dengan resep dokter, kemudian kode merah yakni obat keras harus sesuai resep dokter dan harus dokter yang memberikanya.
“Walaupun yang warna hijau itu bebas dikonsumsi tapi jangan berlebihan. Kemudian yang warna biru itu juga tidak boleh sembarangan. Kalau yang warna merah atau obat keras itu harus sesuai petunjuk dari dokter dan yang memberikan juga harus dokter,” jelasnya.
Untuk itu, Syabli meminta agar masyarakat khususnya di Kota Metro tidak asal-asalan dalam mengonsumsi obat-obat tersebut karena berhaya bagi tubuh.
“Jadi masyarakat jangan asal-asalan mengonsumsi obat itu. Karena berbahaya kalau asal-asalnya mengonsumsinya,” terangnya.
Pihaknya juga meminta pihak apotek untuk lebih selektif lagi dalam menjual obat-obat tersebut kepada masyarakat.
Ia menambahkan, kedepan BNN juga akan menggandeng Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) Kota Metro untuk memberikan sosialisasi kepada masyarakat terkait obat-obatan ini.
“Kita kan memang rutin melakukan sosialisasi tentang bahaya narkoba mulai dari sekolah, universitas, kelurahan, kecamatan dan kota. Nanti kita gandeng IAI untuk berikan sosialisasi tentang obat juga, karena mereka yang tahu detail,” tadasnya.(red/tim)