Kalimantan Timur – Gubernur Lampung, Arinal Djunaidi, bersama Gubernur Sumatera Selatan, Bengkulu dan Jambi, menghadiri silaturahmi Ikatan Keluarga Besar (Ikabes) Sriwijaya di Kalimantan Timur, Minggu (13/3/2022).
Kunjungan Gubernur Arinal, bahkan seluruh Gubernur se-Indonesia ke Kalimantan tersebut dalam rangka mengikuti Kegiatan Kunjungan Kerja Presiden RI Ke Balikpapan, Provinsi Kalimantan Timur dan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
Dalam sambutannya, Gubernur Arinal, mengatakan, Provinsi di wilayah Sumatera Bagian Selatan yaitu Sumatera Selatan, Lampung, Bengkulu, Jambi dan Bangka Belitung memiliki akar budaya bahasa, modal sejarah dan warisan sejarah yang sama, yaitu dengan adanya kerajaan Sriwijaya yang membentang di lima wilayah Sumbagsel.
Kesamaan budaya ini menjadikan masyarakat di wilayah Sumbagsel memiliki kekerabatan dan persaudaraan yang begitu erat, dengan diadakannya Silaturahmi ini dalam rangka memperkuat tali persaudaraan sesama perantau dari Sumbagsel serta menjadi wadah berkoordinasi dan sinergi bagi IKABES di Kalimantan Timur.
Berdasarkan data yang saya terima, kata Gubernur, jumlah warga masyarakat asal
Sumbagsel di Kalimantan Timur cukup besar mencapai +25.000 orang, meliputi Sumsel
12.000 orang, Lampung 6.000 orang, Bengkulu 4.000 orang, Jambi 2.000 orang, dan Babel
1.000 orang.
“Apabila dibekali dengan baik, jumlah perantau yang cukup besar itu akan sangat potensial sebagai modal dalam membangun daerah, baik di Kalimantan Timur maupun di Sumatera Bagian Selatan,” kata dia.
Gubernur menegaskan, bahwa kegiatan silaturahmiI Ikabes Sriwijaya di Kalimantan Timur tersebut sangat strategis guna menyambungkan visi dan misi Kepala Daerah dengan saran masukan tokoh masyarakat dan segenap elemen masyarakat Sumbagsel yang berada di Kalimantan Timur.
“Hal ini penting mengingat kawasan Sumbagsel memiliki potensi sangat luar biasa dan letaknya yang dekat dengan Pulau Jawa. Selain itu Provinsi di Sumbagsel mampu berkontribusi dalam pembangunan Nasional hingga global. Berbagai prestasi dalam berbagai bidang mampu diraih oleh Provinsi-provinsi di wilayah Sumbagsel,” kata Gubenur Arinal.
Keberadaan IKN di Kalimantan Timur tentu dengan pertimbangan yang sangat mendalam.
Kota di sini sudah berkembang, dari sisi bencana relatif kecil, seperti tsunami dan letak gunung berapi yang jauh, serta masyarakatnya sangat heterogen.
Selain itu Pemerintah Pusat juga menunjuk Balikpapan sebagai lokasi sementara Kantor
Kepala Kawasan Otorita Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Balikpapan kita ketahui merupakan kota besar dan dekat dengan Samarinda. Beberapa infrastruktur sudah tersedia, seperti Jalan Tol Balikpapan-Samarinda dan Trans-Kalimantan. Bandara ada di Balikpapan dan Samarinda, sedangkan pelabuhan peti kemas di Kariangau, Balikpapan, dan Pelabuhan Semayang, Balikpapan.
“Semoga dengan keberadaan IKN Nusantara sementara di Balikpapan ini pelaksanaan pemindahan ibukota segera terwujud,” tegasnya.
Keluarga Besar Sriwijaya di Kalimantan Timur dapat ikut berperan aktif dan mengambil bagian dalam pembangunan IKN sesuai dengan profesi dan tugas kita masing-masing. Berakulturasi dengan masyarakat lokal, mengusung kesatuan, kebersamaan serta keunggulan, sehingga kita sebagai bangsa yang majemuk akan semakin solid. (Red/Adv)